"Kamu Terlalu Sensitif": Cara Merespons Saat Perasaan Anda Diremehkan Pasangan

Table of Contents

"Ih, kamu lebay deh." "Kok sensitif banget sih?" "Kamu terlalu baper." "Gitu aja kok dipikirin." Pernah denger kalimat-kalimat kayak gini dari pasangan? Rasanya nyesek banget kan, apalagi pas kamu lagi beneran ngerasa sedih, kesel, atau kecewa. Bukannya didengerin dan dipahamin, eh malah dibilang terlalu sensitif. Ini yang sering banget terjadi dalam hubungan dan bisa bikin kamu ngerasa perasaan kamu nggak valid atau nggak penting. Padahal, perasaan diremehkan bisa jadi awal dari toxic relationship yang lebih parah. Nah, artikel ini bakal ngebahas gimana cara merespons dengan tepat saat pasangan meremehkan perasaan kamu.

Kenapa Perasaan Diremehkan Itu Berbahaya?

Sebelum bahas cara responnya, penting banget buat kita pahami dulu kenapa sih perasaan diremehkan itu nggak boleh dianggap enteng:

  • Awal dari Gaslighting - Kalimat "kamu terlalu sensitif" bisa jadi bentuk gaslighting ringan, di mana pasangan bikin kamu meragukan persepsi dan perasaan sendiri
  • Menurunkan Harga Diri - Kalau terus-terusan diremehkan, lama-lama kamu bisa ngerasa nggak berharga dan pendapatmu nggak penting
  • Menghambat Komunikasi Sehat - Kamu jadi takut ngungkapin perasaan karena udah tau bakal diremehkan
  • Bikin Dendam Terpendam - Perasaan yang dipendam karena takut dibilang sensitif bisa numpuk jadi dendam dan meledak nantinya
  • Normalisasi Pengabaian Emosional - Lama-lama, pengabaian emosi jadi hal yang "normal" dalam hubungan

Menurut penelitian psikologi, invalidasi emosi (atau perasaan diremehkan) secara konsisten adalah salah satu prediktor terkuat dari ketidakpuasan dalam hubungan dan bisa jadi tanda hubungan yang nggak sehat.

Tanda-tanda Pasanganmu Sering Meremehkan Perasaanmu

Kadang kita nggak sadar kalau perasaan kita sering diremehkan. Ini beberapa tanda yang perlu kamu waspadai:

  • Sering menggunakan kata-kata seperti "lebay", "baper", "drama queen/king", "terlalu sensitif"
  • Membandingkan masalahmu dengan masalah yang "lebih besar" ("Masih mending lah, temen aku lebih parah")
  • Mengubah topik saat kamu mengungkapkan perasaan
  • Menertawakan atau memutar mata saat kamu sedih atau marah
  • Menyalahkanmu atas perasaanmu sendiri ("Kamu yang bikin diri sendiri sedih")
  • Jarang bertanya tentang perasaanmu atau menunjukkan empati
  • Menganggap dirinya selalu lebih rasional dan logis daripadamu

Kalau kamu ngerasain beberapa tanda di atas, mungkin kamu perlu lebih aware dan mulai merespons dengan cara yang lebih asertif.

5 Cara Efektif Merespons Saat Perasaan Diremehkan

1. Tetap Tenang dan Ambil Jeda

Saat perasaan kamu diremehkan, reaksi pertama mungkin pengen marah atau defensive. Tapi justru ini sering bikin situasi tambah runyam dan bikin pasangan makin ngerasa kamu "terlalu sensitif".

Cara praktisnya:

  • Tarik napas dalam-dalam sebelum merespons
  • Kalau perlu, bilang "Aku butuh waktu sebentar untuk mikir. Bisa kita lanjut ngobrol nanti?"
  • Gunakan teknik grounding seperti menghitung 5 benda yang kamu lihat di sekitar

Contoh kalimat:

"Aku ngerasa perlu waktu sebentar untuk tenang dulu. Kita bisa lanjut ngobrol 15 menit lagi?"

2. Nyatakan Perasaanmu dengan "I Statement"

Alih-alih menyalahkan pasangan, fokus pada perasaanmu sendiri dengan menggunakan "I statement" (pernyataan yang dimulai dengan "Aku"). Ini mengurangi kesan menyerang dan lebih efektif dalam komunikasi.

Formula I Statement: "Aku merasa [emosi] ketika [situasi/perilaku spesifik] karena [alasan/dampak]."

Contoh kalimat:

"Aku merasa sedih dan nggak dihargai ketika kamu bilang aku terlalu sensitif. Soalnya itu bikin aku ngerasa kalau perasaanku nggak valid atau nggak penting buat kamu."

Hindari kalimat yang dimulai dengan "Kamu selalu..." atau "Kamu nggak pernah..." karena ini cenderung bikin pasangan defensif.

3. Validasi Perasaanmu Sendiri

Kadang kita perlu mengingatkan diri sendiri (dan pasangan) bahwa perasaan kita valid dan wajar. Ini langkah penting untuk melawan gaslighting dan menjaga kesehatan mental.

Contoh kalimat:

"Aku paham kamu mungkin nggak setuju, tapi perasaanku ini valid dan wajar. Setiap orang punya tingkat sensitivitas yang berbeda, dan nggak ada yang salah dengan itu."

"Mungkin menurutmu ini hal sepele, tapi buat aku ini penting dan aku berhak ngerasa kecewa."

4. Minta Penjelasan dengan Pertanyaan Terbuka

Daripada langsung marah atau defensif, coba tanya pasanganmu untuk menjelaskan maksudnya. Ini bisa membuka dialog yang lebih konstruktif dan mungkin membuat mereka sadar bahwa komentar mereka menyakitkan.

Contoh kalimat:

"Bisa tolong jelasin apa yang kamu maksud dengan 'terlalu sensitif'? Aku pengen paham perspektif kamu."

"Menurutmu, gimana seharusnya aku merespons situasi tadi supaya nggak dianggap sensitif?"

5. Tetapkan Batasan yang Jelas

Kalau pasanganmu terus-terusan meremehkan perasaanmu meski kamu udah mencoba komunikasi yang sehat, saatnya menetapkan batasan yang jelas. Ini bukan ultimatum, tapi pernyataan tegas tentang apa yang kamu butuhkan dalam hubungan.

Contoh kalimat:

"Aku nggak bisa nerima kalau perasaanku terus-terusan diremehkan. Aku butuh pasangan yang bisa menghargai dan memvalidasi perasaanku, meskipun kita nggak selalu sependapat."

"Kita bisa nggak setuju soal banyak hal, tapi meremehkan perasaan dengan kalimat 'kamu terlalu sensitif' itu nggak oke dan bikin komunikasi kita jadi nggak sehat."

Contoh Dialog Merespons Perasaan Diremehkan

Biar lebih jelas, ini contoh dialog yang menunjukkan cara merespons saat perasaan diremehkan:

Situasi 1: Pasangan Meremehkan Kekecewaan

Pasangan: "Ih, gitu doang kok dipermasalahin sih? Kamu tuh terlalu sensitif deh!"

Respons Kurang Efektif: "Kamu tuh yang nggak peka! Selalu aja nganggap perasaanku nggak penting!" (menyerang balik, generalisasi)

Respons Lebih Efektif: "[Tarik napas] Aku ngerti ini mungkin keliatan sepele buat kamu, tapi buat aku ini penting. Aku merasa sedih dan nggak dihargai ketika kamu bilang aku terlalu sensitif, karena itu seolah-olah perasaanku nggak valid. Aku butuh kamu dengerin dan pahamin perspektifku, meskipun kamu nggak setuju."

Situasi 2: Pasangan Menertawakan Ketakutan

Pasangan: "Hahaha, masa gitu aja takut? Lebay banget sih kamu!"

Respons Kurang Efektif: "Yaudah kalau nggak mau ngerti! Aku nggak mau cerita apa-apa lagi ke kamu!" (defensif, menutup komunikasi)

Respons Lebih Efektif: "Aku tau ini mungkin kedengeran konyol buat kamu, tapi ketakutan ini beneran aku rasain. Setiap orang punya ketakutan yang berbeda-beda, dan aku berharap kamu bisa menghargai itu meskipun kamu nggak ngerasain hal yang sama. Ketika kamu ketawa, aku jadi merasa malu dan nggak nyaman berbagi perasaanku."

Membedakan Kritik Konstruktif vs. Perasaan Diremehkan

Penting juga buat kita bisa membedakan antara kritik yang konstruktif dengan perasaan yang diremehkan. Nggak semua feedback negatif berarti pasangan kita meremehkan perasaan kita.

Kritik Konstruktif Perasaan Diremehkan
"Aku paham kamu kesel, tapi mungkin ada cara lain buat ngungkapinnya tanpa teriak-teriak" "Ih, drama banget sih! Gitu aja kok dipermasalahin?"
"Aku ngerti kamu kecewa, tapi menurutku kita perlu lihat dari perspektif dia juga" "Kamu tuh terlalu baper. Orang lain juga biasa aja."
"Aku denger kamu sedih, dan itu wajar. Tapi mungkin ada cara yang lebih produktif buat ngatasin ini" "Udah dong nangisnya, lebay banget sih!"
"Boleh aku kasih pandangan yang mungkin berbeda? Menurutku..." "Kamu tuh selalu aja overthinking. Santai aja kali!"

Bedanya apa? Kritik konstruktif:

  • Mengakui dan memvalidasi perasaanmu terlebih dahulu
  • Fokus pada perilaku spesifik, bukan menyerang kepribadianmu
  • Menawarkan perspektif atau solusi alternatif
  • Disampaikan dengan niat membantu, bukan merendahkan

Kapan Harus Waspada: Tanda Perilaku Gaslighting

Kadang, meremehkan perasaan bisa jadi bagian dari pola gaslighting yang lebih serius. Waspadalah jika pasanganmu:

  • Konsisten meremehkan perasaanmu meski kamu sudah mengkomunikasikannya dengan jelas
  • Menyangkal atau mengubah fakta tentang apa yang terjadi ("Aku nggak pernah ngomong gitu, kamu yang salah denger")
  • Menyebarkan cerita ke orang lain bahwa kamu "terlalu sensitif" atau "nggak stabil"
  • Membuatmu merasa gila atau berlebihan karena perasaanmu
  • Menggunakan masa lalumu untuk mendelegitimasi perasaanmu saat ini

Kamu punya pengalaman serupa?

Posting Komentar